Waspada GERD! Kenali Gejala dan Bahaya GERD Disini!

Waspada GERD! Kenali Gejala dan Bahaya GERD Disini!

Gastroesophageal reflux disease, atau biasa disingkat GERD, adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan/esofagus. GERD adalah permasalahan umum yang diderita banyak orang di dunia. Asam lambung yang naik ke atas (atau disebut reflux) dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan. Frekuensi terjadinya GERD bisa bervariasi pada setiap orang dengan tingkatan gejala yang ringan hingga berat. Artikel ini akan membahas satu-persatu mengenai GERD dan bagaimana cara kita mencegahnya.

Kenapa bisa terjadi GERD?

Penyebab utama GERD berasal dari gangguan katup yang memisahkan kerongkongan dengan lambung. Katup tersebut dikenal sebagai lower esophageal sphincter (LES). Ketika kamu sedang makan, katup LES secara normal akan terbuka agar makanan bisa masuk ke dalam lambung, lalu ia akan segera menutup kembali. Seseorang dengan GERD cenderung mengalami kelemahan atau relaksasi berlebihan katup LES sehingga menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Di sisi lain, banyak sekali faktor-faktor yang ikut berkontribusi terhadap GERD. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya reflux asam lambung adalah:

  • Obesitas. Kondisi kelebihan berat badan dan tingginya lemak di perut diduga bisa meningkatkan tekanan pada lambung sehingga mempermudah terjadinya reflux asam lambung.

  • Penyakit hiatal hernia. Hiatal hernia adalah suatu kondisi dimana bagian atas lambung terdorong melewati lapisan otot diafragma. Kondisi ini sering terjadi pada orang di atas usia 50 tahun.

  • Kehamilan. GERD adalah salah satu gejala yang sering terjadi saat kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan tekanan di lambung.

  • Proses pengosongan lambung yang lambat. Beberapa penyakit seperti diabetes, gangguan saraf, serta riwayat operasi dapat menyebabkan kondisi pengosongan lambung yang lambat. Tekanan di dalam lambung akan mendorong kembali isi lambung ke arah kerongkongan dan mengakibatkan GERD.

  • Gangguan jaringan ikat, misalnya skleroderma. Penyakit ini dapat merusak katup LES yang merupakan penyebab utama terjadinya GERD.

Faktor yang memperparah GERD

Selain kondisi di atas, beberapa faktor yang dapat memperberat terjadinya GERD, yaitu:

  • Merokok

  • Konsumsi makanan dengan porsi berlebih

  • Makan malam sesaat sebelum tidur

  • Konsumsi makanan yang dapat memicu GERD seperti makanan berlemak atau goreng-gorengan

  • Konsumsi minuman yang memicu GERD seperti alkohol atau kopi

  • Konsumsi obat-obat tertentu, misalnya aspirin

Apa saja gejala dari GERD?

Beberapa tanda dan gejala GERD yang umum terjadi, yaitu:

  • Rasa terbakar di dada (heartburn), biasa muncul sehabis makan, dan dapat memberat di malam hari. Ini adalah gejala klasik dari GERD dan biasanya mirip dengan gejala sakit jantung

  • Rasa mual dan/atau muntah yang kronik

  • Merasakan rasa asam atau pahit di sisi belakang mulut

  • Sering mudah kenyang, perut terasa penuh, atau merasakan adanya benjolan di area kerongkongan

  • Batuk, rasa sesak, hingga dapat memicu asma

Tanda bahaya

GERD bisa mengakibatkan munculnya komplikasi dan gejala yang berbahaya. Beberapa tanda bahaya GERD yang harus kamu ketahui adalah:

  • Sulit menelan (disfagia)

  • Nyeri saat menelan (odinofagia)

  • Kekurangan darah (anemia)

  • Adanya perdarahan

  • Penurunan berat badan

Segera berkonsultasi dengan dokter bila kamu mengalami gejala GERD, terlebih bila muncul tanda bahaya GERD. Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan, misalnya endoskopi, untuk mendiagnosis GERD serta komplikasinya.

Endoskopi sangat disarankan untuk seseorang yang memiliki tanda bahaya GERD dan sebagai alat skrining untuk pasien yang berisiko tinggi mengalami komplikasi. Yang dimaksud dengan risiko tinggi, yaitu:

  • Esofagus Barrett

  • Gejala yang kronik dan/atau sering terjadi

  • Usia diatas 50 tahun

  • Obesitas

Bagaimana penanganan dan pencegahan dari GERD?

GERD merupakan penyakit kronik dan biasanya membutuhkan penanganan untuk waktu yang cukup lama. Beberapa jenis penanganan yang dapat kamu lakukan adalah:

  1. Perubahan gaya hidup

Merubah gaya hidup adalah hal utama yang perlu kamu lakukan untuk mengurangi frekuensi dan gejala GERD. Hal ini juga berfungsi sebagai metode pencegahan GERD. Perubahan gaya hidup dapat kamu lakukan lewat hal-hal berikut ini, yaitu:

  • Stop merokok untuk mengurangi produksi asam lambung

  • Hindari makanan yang dapat memicu GERD seperti makanan pedas, coklat, makanan berlemak, kopi, jeruk, minuman bersoda, dan alkohol

  • Menurunkan berat badan bila kamu menderita obesitas

  • Gunakan beberapa bantal untuk meninggikan posisi kepala saat tidur

  • Setelah makan malam, sisihkan waktu minimal 3 jam sebelum kamu tidur/berbaring

  • Atur porsi makan. Jangan mengkonsumsi porsi makanan berlebih dalam sekali makan. Tingkatkan frekuensi makan dan gunakan porsi yang lebih sedikit

  1. Terapi obat-obatan

Penanganan GERD menggunakan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi produksi asam lambung. Obat-obatan ini dapat membantu kamu bila dikonsumsi kira-kira 30-60 menit sebelum makan. Beberapa obat-obatan yang dinilai dapat mengurangi kejadian GERD, yaitu:

  • Antasida

  • Proton-pump inhibitor (PPI)

  • Histamine-receptor antagonists (H2RAs)

  1. Tindakan operasi

Terapi GERD melalui tindakan operasi adalah salah satu pilihan yang dapat dilakukan dengan beberapa syarat seperti tidak efektifnya pengobatan, gejala GERD yang tidak bisa dikontrol, GERD karena hiatal hernia, dan sebagainya.

oh iya jika anda memerlukan terapi untuk GERD,anda bisa menghubungi mas cahyo,klik kontak kami. terimakasih

Obat GERD Alami, dari Bahan Herbal Sampai Perubahan Gaya Hidup

Obat GERD Alami, dari Bahan Herbal Sampai Perubahan Gaya Hidup

GERD (gastroesophageal reflux disease) menandakan naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala seperti heartburn. Kabar baiknya, gejala GERD juga dapat diredakan dengan obat dari bahan herbal dan perubahan gaya hidup.

Apa saja pilihan obat alami yang dapat Anda coba? Mari lihat rekomendasinya berikut ini.

Berbagai pilihan obat GERD herbal

Gejala GERD bukan hanya menghambat aktivitas, tapi juga bisa bertambah buruk dan mengakibatkan sederet komplikasi bila tidak diobati. Jika sudah begini, Anda perlu mendapatkan perawatan kombinasi dengan obat-obatan dan prosedur medis lainnya.

Sebelum bermunculan obat-obatan medis yang telah teruji efektivitasnya, bahan alami menjadi andalan sebagai obat tradisional untuk GERD. Berikut bahan-bahan herbal sebagai obat GERD yang alami, seperti dilansir dari situs Harvard Medical School.

1. Jahe

Jahe cukup termasyhur sebagai obat herbal sejak ratusan tahun silam, salah satunya dalam mengatasi heartburn. Menurut sebuah studi pada 2011, peserta yang meminum suplemen jahe selama satu bulan mengalami pengurangan peradangan pada sistem pencernaannya.

Dari studi ini, diketahui bahwa jahe kaya dengan antioksidan serta fenolat yang dapat meredakan iritasi saluran cerna dan mengurangi kontraksi otot lambung. Bahkan, bahan aktif yang terkandung pada jahe sebenarnya juga ada pada obat antasida.

Berkat zat-zat tersebut, jahe juga berpotensi mengurangi kemungkinan asam lambung yang berlebihan mengalir dari perut ke kerongkongan. Selain itu, obat tradisional ini juga bisa meredakan gejala GERD lainnya, seperti perut mual dan mulas.

Anda dapat mengolah jahe sebagai obat herbal untuk GERD dengan berbagai cara. Berikut contohnya.

  • Dikupas dan diparut atau diiris tipis-tipis untuk dicampur dalam masakan.
  • Dikupas dan dimakan mentah.
  • Diiris dan direbus bersama air, kemudian dijadikan air jahe untuk diminum.

2. Chamomile

Bahan alami lainnya yang bisa Anda jadikan sebagai obat herbal untuk meredakan gejala GERD adalah chamomile. Tanaman berbunga ini ternyata sudah cukup lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi sakit perut.

Sama seperti jahe, chamomile mengandung zat antiradang yang khasiatnya tidak jauh berbeda dengan obat pereda nyeri golongan NSAID seperti aspirin. Hal ini dilaporkan dalam sebuah studi terbitan jurnal Molecular Medicine Reports.

Studi tersebut menyebutkan bahwa chamomile dapat meredakan banyak gangguan pencernaan. Bahan herbal ini membantu mengatasi efek kenaikan asam lambung, menghambat pertumbuhan bakteri H. pylori, dan mengurangi kejang otot di perut.

Semua manfaat ini menunjukkan bahwa chamomile dapat digunakan sebagai pilihan obat alami untuk meredakan gejala GERD. Anda bisa memperoleh khasiat chamomile dengan menyajikannya sebagai teh chamomile.

3. Licorice

Mungkin belum banyak yang mengenal tanaman licorice. Tanaman ini sebenarnya memiliki nama lain di Indonesia, yaitu akar manis. Licorice dapat melindungi lapisan perut dan kerongkongan sehingga mencegah terjadinya iritasi oleh asam lambung.

Licorice bekerja dengan meningkatkan produksi lendir pada sel kerongkongan. Lendir yang terbentuk akan melindungi dinding kerongkongan dari iritasi akibat paparan asam lambung terus-menerus.

Anda bisa menemukan tanaman akar manis dalam bentuk pil atau cairan yang dikenal sebagai DGL-licorice (Glycyrrhiza glabra). Kunyah atau minum ekstrak licorice ini 1 atau 2 jam sebelum makan.

4. Minyak peppermint

Minyak dari daun peppermint telah sejak lama menjadi obat tradisional untuk melegakan pilek, sakit kepala, mual, dan gangguan pencernaan. Sejumlah studi juga menyebut minyak alami ini bisa menjadi obat gejala GERD akibat naiknya asam lambung.

Akan tetapi, Anda harus teliti saat menggunakan minyak peppermint. Jangan gunakan minyak ini bersamaan dengan obat antasida. Pemakaian keduanya dalam waktu yang sama justru dapat memicu terjadinya heartburn.

Sebelum pakai obat GERD alami, konsultasikan kepada dokter

Obat tradisional mungkin jadi pilihan Anda untuk mengatasi gejala GERD. Pasalnya, obat-obatan medis berpotensi mempengaruhi kinerja ginjal dan hati. Namun, perlu diingatkan kembali bahwa penggunaan obat alami tidak sepenuhnya aman.

Setiap orang merespons pengobatan dengan cara yang beragam. Ini berarti ada yang berhasil menggunakan obat herbal dan ada pula yang tidak. Risiko efek samping tetap ada, terutama pada orang yang alergi obat atau memakai obat dengan cara yang keliru.

Jadi, jika Anda ingin memakai obat alami untuk mengatasi GERD, pastikan bahwa dokter sudah memberikan lampu hijau. Pengawasan dokter juga diperlukan selama penggunaan obat, terutama bila Anda punya masalah kesehatan lain.

Lakukan hal ini agar obat GERD alami bekerja efektif

Kesembuhan GERD tidak hanya bergantung dari obat alami yang Anda minum, tapi juga kebiasaan dan gaya hidup. Jika Anda makan makanan pemicu asam lambung misalnya, gejala GERD tetap akan kambuh sekalipun Anda minum obat herbal.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar Anda terbebas dari gejala GERD yang mengganggu.

1. Menghindari makanan pemicu

Makanan pedas, asam, dan berlemak bisa memicu gejala GERD. Maka dari itu, Anda harus membatasi jenis makanan ini. Sebagai gantinya, perbanyak makanan sehat seperti sayur yang tidak mengandung banyak gas atau buah yang tidak asam.

2. Menjaga berat badan ideal

Keampuhan obat alami dalam meredakan GERD tentu jadi lebih baik jika diimbangi dengan usaha Anda untuk menjaga berat badan tetap ideal. Pasalnya, kelebihan berat badan (obesitas) menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan GERD.

Ini karena berat badan berlebih memberi tekanan yang besar pada lambung sehingga lambung memproduksi lebih banyak asam. Jaga berat badan ideal Anda setidaknya dengan berolahraga ringan selama 30 menit sebanyak lima hari dalam seminggu.

3. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Berhenti merokok bukan hanya bermanfaat untuk meredakan gejala GERD, tapi juga membuat tubuh lebih sehat sehingga terhindar dari masalah pencernaan terkait GERD.

4. Meninggikan posisi tubuh saat berbaring

Apabila Anda sering mengalami heartburn saat berbaring, cobalah meninggikan posisi tubuh Anda. Tumpuklah bantal atau penyangga lainnya di bawah kepala Anda, tetapi pastikan tingginya mencapai kira-kira 15 cm.

Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengobati GERD, salah satunya dengan mengonsumsi obat alami. Perbaikan gaya hidup seperti menjaga pola makan, berhenti merokok, dan menjaga berat badan juga dapat menunjang pengobatan.

Meski begitu, pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan bahan herbal apa pun. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya efek samping akibat penggunaan bahan-bahan tertentu dengan cara yang keliru.

×