Obat GERD Alami, dari Bahan Herbal Sampai Perubahan Gaya Hidup

Obat GERD Alami, dari Bahan Herbal Sampai Perubahan Gaya Hidup

GERD (gastroesophageal reflux disease) menandakan naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala seperti heartburn. Kabar baiknya, gejala GERD juga dapat diredakan dengan obat dari bahan herbal dan perubahan gaya hidup.

Apa saja pilihan obat alami yang dapat Anda coba? Mari lihat rekomendasinya berikut ini.

Berbagai pilihan obat GERD herbal

Gejala GERD bukan hanya menghambat aktivitas, tapi juga bisa bertambah buruk dan mengakibatkan sederet komplikasi bila tidak diobati. Jika sudah begini, Anda perlu mendapatkan perawatan kombinasi dengan obat-obatan dan prosedur medis lainnya.

Sebelum bermunculan obat-obatan medis yang telah teruji efektivitasnya, bahan alami menjadi andalan sebagai obat tradisional untuk GERD. Berikut bahan-bahan herbal sebagai obat GERD yang alami, seperti dilansir dari situs Harvard Medical School.

1. Jahe

Jahe cukup termasyhur sebagai obat herbal sejak ratusan tahun silam, salah satunya dalam mengatasi heartburn. Menurut sebuah studi pada 2011, peserta yang meminum suplemen jahe selama satu bulan mengalami pengurangan peradangan pada sistem pencernaannya.

Dari studi ini, diketahui bahwa jahe kaya dengan antioksidan serta fenolat yang dapat meredakan iritasi saluran cerna dan mengurangi kontraksi otot lambung. Bahkan, bahan aktif yang terkandung pada jahe sebenarnya juga ada pada obat antasida.

Berkat zat-zat tersebut, jahe juga berpotensi mengurangi kemungkinan asam lambung yang berlebihan mengalir dari perut ke kerongkongan. Selain itu, obat tradisional ini juga bisa meredakan gejala GERD lainnya, seperti perut mual dan mulas.

Anda dapat mengolah jahe sebagai obat herbal untuk GERD dengan berbagai cara. Berikut contohnya.

  • Dikupas dan diparut atau diiris tipis-tipis untuk dicampur dalam masakan.
  • Dikupas dan dimakan mentah.
  • Diiris dan direbus bersama air, kemudian dijadikan air jahe untuk diminum.

2. Chamomile

Bahan alami lainnya yang bisa Anda jadikan sebagai obat herbal untuk meredakan gejala GERD adalah chamomile. Tanaman berbunga ini ternyata sudah cukup lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi sakit perut.

Sama seperti jahe, chamomile mengandung zat antiradang yang khasiatnya tidak jauh berbeda dengan obat pereda nyeri golongan NSAID seperti aspirin. Hal ini dilaporkan dalam sebuah studi terbitan jurnal Molecular Medicine Reports.

Studi tersebut menyebutkan bahwa chamomile dapat meredakan banyak gangguan pencernaan. Bahan herbal ini membantu mengatasi efek kenaikan asam lambung, menghambat pertumbuhan bakteri H. pylori, dan mengurangi kejang otot di perut.

Semua manfaat ini menunjukkan bahwa chamomile dapat digunakan sebagai pilihan obat alami untuk meredakan gejala GERD. Anda bisa memperoleh khasiat chamomile dengan menyajikannya sebagai teh chamomile.

3. Licorice

Mungkin belum banyak yang mengenal tanaman licorice. Tanaman ini sebenarnya memiliki nama lain di Indonesia, yaitu akar manis. Licorice dapat melindungi lapisan perut dan kerongkongan sehingga mencegah terjadinya iritasi oleh asam lambung.

Licorice bekerja dengan meningkatkan produksi lendir pada sel kerongkongan. Lendir yang terbentuk akan melindungi dinding kerongkongan dari iritasi akibat paparan asam lambung terus-menerus.

Anda bisa menemukan tanaman akar manis dalam bentuk pil atau cairan yang dikenal sebagai DGL-licorice (Glycyrrhiza glabra). Kunyah atau minum ekstrak licorice ini 1 atau 2 jam sebelum makan.

4. Minyak peppermint

Minyak dari daun peppermint telah sejak lama menjadi obat tradisional untuk melegakan pilek, sakit kepala, mual, dan gangguan pencernaan. Sejumlah studi juga menyebut minyak alami ini bisa menjadi obat gejala GERD akibat naiknya asam lambung.

Akan tetapi, Anda harus teliti saat menggunakan minyak peppermint. Jangan gunakan minyak ini bersamaan dengan obat antasida. Pemakaian keduanya dalam waktu yang sama justru dapat memicu terjadinya heartburn.

Sebelum pakai obat GERD alami, konsultasikan kepada dokter

Obat tradisional mungkin jadi pilihan Anda untuk mengatasi gejala GERD. Pasalnya, obat-obatan medis berpotensi mempengaruhi kinerja ginjal dan hati. Namun, perlu diingatkan kembali bahwa penggunaan obat alami tidak sepenuhnya aman.

Setiap orang merespons pengobatan dengan cara yang beragam. Ini berarti ada yang berhasil menggunakan obat herbal dan ada pula yang tidak. Risiko efek samping tetap ada, terutama pada orang yang alergi obat atau memakai obat dengan cara yang keliru.

Jadi, jika Anda ingin memakai obat alami untuk mengatasi GERD, pastikan bahwa dokter sudah memberikan lampu hijau. Pengawasan dokter juga diperlukan selama penggunaan obat, terutama bila Anda punya masalah kesehatan lain.

Lakukan hal ini agar obat GERD alami bekerja efektif

Kesembuhan GERD tidak hanya bergantung dari obat alami yang Anda minum, tapi juga kebiasaan dan gaya hidup. Jika Anda makan makanan pemicu asam lambung misalnya, gejala GERD tetap akan kambuh sekalipun Anda minum obat herbal.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar Anda terbebas dari gejala GERD yang mengganggu.

1. Menghindari makanan pemicu

Makanan pedas, asam, dan berlemak bisa memicu gejala GERD. Maka dari itu, Anda harus membatasi jenis makanan ini. Sebagai gantinya, perbanyak makanan sehat seperti sayur yang tidak mengandung banyak gas atau buah yang tidak asam.

2. Menjaga berat badan ideal

Keampuhan obat alami dalam meredakan GERD tentu jadi lebih baik jika diimbangi dengan usaha Anda untuk menjaga berat badan tetap ideal. Pasalnya, kelebihan berat badan (obesitas) menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan GERD.

Ini karena berat badan berlebih memberi tekanan yang besar pada lambung sehingga lambung memproduksi lebih banyak asam. Jaga berat badan ideal Anda setidaknya dengan berolahraga ringan selama 30 menit sebanyak lima hari dalam seminggu.

3. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Berhenti merokok bukan hanya bermanfaat untuk meredakan gejala GERD, tapi juga membuat tubuh lebih sehat sehingga terhindar dari masalah pencernaan terkait GERD.

4. Meninggikan posisi tubuh saat berbaring

Apabila Anda sering mengalami heartburn saat berbaring, cobalah meninggikan posisi tubuh Anda. Tumpuklah bantal atau penyangga lainnya di bawah kepala Anda, tetapi pastikan tingginya mencapai kira-kira 15 cm.

Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengobati GERD, salah satunya dengan mengonsumsi obat alami. Perbaikan gaya hidup seperti menjaga pola makan, berhenti merokok, dan menjaga berat badan juga dapat menunjang pengobatan.

Meski begitu, pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan bahan herbal apa pun. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya efek samping akibat penggunaan bahan-bahan tertentu dengan cara yang keliru.

Mengulas Obat Herbal: dari Kegunaan, Cara Memilih, Hingga Efek Sampingnya

Mengulas Obat Herbal: dari Kegunaan, Cara Memilih, Hingga Efek Sampingnya

Obat herbal biasanya menjadi tambahan obat-obatan medis dari dokter untuk mengatasi penyakit. Sebelum memakai atau meminumnya, Anda perlu memerhatikan penggunaan obat herbal agar tidak menimbulkan masalah. Simak serba-serbi tentang obat herbal di bawah ini.

Apa itu obat herbal?

Obat herbal adalah bagian dari pengobatan tradisional yang memiliki sejarah panjang.

Menurut World Health Organization, pengobatan tradisional terbentuk dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik berdasarkan teori, keyakinan, serta pengalaman dari budaya yang berbeda-beda.

Pengobatan tradisional terkadang memiliki penjelasan ilmiah, tetapi ada pula yang tidak punya bukti ilmiah apa pun.

Obat alami ini dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan penyakit fisik ataupun mental.

Sementara itu, obat herbal sendiri meliputi jamu yang mengandung bahan aktif dari bagian-bagian tumbuhan.

 

Anda dapat menemukan tanaman herbal dalam cara dan bentuk yang berbeda, seperti:

  • ramuan,
  • teh,
  • sirup,
  • minyak esensial,
  • salep, dan
  • tablet yang mengandung bubuk.

Berdasarkan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat tradisional dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  • jamu,
  • obat herbal terstandar (OHT), dan
  • fitofarmaka.

3 Jenis Obat Tradisional yang Umum Dikonsumsi Orang Indonesia

3 Jenis Obat Tradisional yang Umum Dikonsumsi Orang Indonesia

Banyak orang Indonesia yang masih mengandalkan obat herbal tradisional warisan leluhur untuk menunjang kesehatan. Namun, apakah semua jenis obat tradisional pasti aman dan ampuh mengatasi berbagai penyakit? Apa itu obat tradisional (OT)? Obat-obatan bahan alami secara tradisional digunakan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, mengobati penyakit ringan, serta mencegah datangnya penyakit. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan

Sebelum diedarkan, produk herbal harus melalui uji klinis terlebih dahulu untuk membuktikan keamanannya secara ilmiah.

Obat-obatan ini juga harus melalui uji dosis, cara penggunaan, efektivitas, pemantauan efek samping, dan interaksinya dengan senyawa obat lain.

Fitofarmaka adalah satu-satunya golongan obat tradisional yang telah lulus semua uji praklinis dan klinis pada manusia.

 

Sayangnya, kebanyakan obat herbal yang beredar di Indonesia tergolong dalam kategori jamu dan OHT.

Keduanya merupakan jenis obat tradisional yang belum terbukti keamanannya berdasarkan uji klinis.

Bukti yang menunjukkan khasiat OHT hanya terdapat pada eksperimen hewan percobaan.

Hasil percobaan inilah yang sering kali dijadikan dasar bahwa obat alami dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Padahal, efek penggunaan obat pada hewan belum tentu sama pada manusia.

Sementara itu, jamu yang biasanya menggunakan racikan resep turun temurun tidak memiliki dosis dan indikasi yang pasti.

Jamu bisa menimbulkan manfaat dan risiko efek samping yang berbeda untuk setiap orang.

Apa kegunaan obat herbal?

Buku berjudul Herbal Medicine yang diterbitkan oleh CRC Press/Taylor & Francis, menyebutkan bahwa kegunaan atau manfaat utama obat tradisional adalah sebagai promosi kesehatan dan terapi untuk kondisi kronis.

Seseorang juga mungkin menggunakan pengobatan herbal ketika pengobatan konvensional dirasa tidak efektif untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti kanker stadium lanjut dan penyakit menular baru.

Selain itu, rempah-rempah sering kali digunakan sebagai pengobatan tambahan penyakit akut dan kronis, seperti:

  • penyakit kardiovaskular,
  • gangguan pada prostat, dan
  • inflamasi atau peradangan.

 

Tak sedikit pula orang yang menggunakan cara atau obat tradisional, seperti tanaman herbal, untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Banyak orang percaya bahwa obat herbal selalu aman dan bermanfaat. Namun nyatanya, obat herbal tidak selalu melalui pengujian, seperti obat medis.

Artinya, obat-obatan alami tidak selalu terjamin keamanan dan keampuhannya dalam melawan penyakit.

Oleh karena itu, Anda perlu mengamati dengan cermat asal-usul obat alami sebelum memutuskan untuk menggunakan atau meminumnya.

Bagaimana cara memilih obat tradisional yang aman?

Anda dapat menggunakan obat-obatan herbal bersamaan dengan obat-obatan medis, tetapi mungkin berisiko mengakibatkan efek samping tertentu.

Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter Anda sebelum memutuskan untuk minum obat tradisional.

 

Berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan untuk memilih obat herbal yang aman untuk dikonsumsi:

  • Pelajari obat-obatan herbal yang ingin Anda konsumsi dengan sebaik-baiknya. Konsultasi dengan dokter dan cermati kemasan obat-obatan yang akan Anda beli.
  • Jika Anda membeli obat tradisional di pasaran, ikuti petunjuk pemakaian pada kemasan dan konsumsi obatnya sesuai dengan dosis yang ditentukan.
  • Carilah bantuan profesional atau ahli yang punya pengetahuan mumpuni dalam hal obat-obatan tradisional.
  • Perhatikan gejala efek samping setelah minum obat tradisional. Segera hentikan penggunaan obat jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
  • Waspada gejala alergi yang mungkin ditimbulkan setelah minum obat tradisional.

Tak lupa, Anda juga perlu mencermati hal-hal berikut ini pada label kemasan:

  • Adakah kontraindikasi dan larangan?
  • Seperti apa cara pakai atau minum yang benar?
  • Adakah batasan dosis obat tradisional per harinya?
  • Apa saja bahan aktif yang mungkin ada dalam obat herbal tersebut?
  • Apakah Anda memiliki alergi terhadap salah satu dari komposisi yang tertera?
  • Apakah dokter melarang Anda untuk mengonsumsi salah satu bahan karena kondisi kesehatan yang Anda miliki saat ini?
  • Adakah pantangan makanan, minuman, obat-obatan, dan aktivitas yang harus Anda hindari sewaktu minum obat herbal tersebut?

Pastikan produk herbal yang ingin Anda beli memiliki izin edar dari BPOM.

Untuk memastikan keasliannya, Anda dapat mengecek nomor obat yang tercantum di tautan berikut http://cekbpom.pom.go.id/.

Klik di sini untuk melihat daftar lengkap obat tradisional yang diakui BPOM. Sementara ntuk daftar obat-obat tradisional yang telah ditarik dan dilarang edar, Anda bisa kunjungi laman BPOM ini.

Anda perlu memastikan herbalis yang meracik obat tradisional Anda sudah memiliki izin praktik dan terdaftar resmi di Dinas Kesehatan.

Apa saja efek samping obat ini?

Produsen obat herbal memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa klaim yang mereka buat tentang produknya tidak salah atau menyesatkan.

Klaim tersebut pun perlu didukung oleh bukti yang memadai. Namun, mereka tidak diwajibkan menyerahkan bukti ini ke BPOM.

Oleh karena itu, meski terbuat dari bahan alami, banyak herbal yang mengandung senyawa kimia alami berpotensi menimbulkan risiko efek samping merugikan.

Efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi obat alami, antara lain:

  • reaksi alergi,
  • ruam,
  • asma,
  • sakit kepala,
  • mual,
  • muntah, dan
  • diare.

 

Reaksi di atas dapat Anda rasakan dalam tingkatan yang ringan hingga parah.

Jurnal Clinical Medicine menemukan efek samping parah yang ditimbulkan akibat konsumsi obat herbal meliputi:

  • kerusakan hati atau ginjal,
  • perforasi usus,
  • kasinoma,
  • koma, dan
  • kematian.

Perlu diingat, BPOM telah menegaskan bahwa tidak ada jamu, herbal, maupun obat tradisional yang dapat menggantikan kemoterapi atau prosedur lainnya untuk menyembuhkan kanker.

Walau aman, tak semua orang boleh minum obat-obatan ini

Obat herbal biasanya baru memberikan manfaat jika Anda minum rutin dalam jangka panjang.

Hanya saja, jangan lupa perhatikan dosis dan waktu penggunaan jamu jika Anda sedang menggunakan obat lain.

Anda tidak boleh minum obat alami sebelum obat medis untuk menghindari risiko interaksi senyawa kimia. Sebaiknya konsumsi obat herbal 1-2 jam setelah obat medis.

Jamu atau racikan herbal berguna untuk menjaga kesehatan, pemulihan penyakit, atau menurunkan risiko dari penyakit, bukan untuk menyembuhkan

terapi sapu lidi

terapi sapu lidi

TERAPI SAPU LIDI

By Mas Cahyo

Terapi Sapu Lidi
Sapu lidi pada umumnya digunakan untuk membersihkan sampah-sampah atau kotoran yang berserakan. Di Indonesia terdapat praktisi terapi yang menggunakan media terapi menggunakan sapu lidi. Terapi ini adalah terapi pijat namun menggunakan sapu lidi. Bagian tubuh yang dipijat mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Manfaat dari terapi ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti saraf kejepit, stroke, kencing manis, darah tinggi, lever, migrain, vertigo, maag. Di bidang kecantikan terapi ini bermanfaat untuk mengencangkan kulit, jerawat membandel flek kehitaman dengan cara menotokkan sapu lidi pada wajah.

terapi arljuna

terapi arljuna

terapi arljuna

silahkan hubungi kontak kami untuk mendapatkan  terapi arljuna

bagi anda yang berdomisili dicariu kab bogor dan sekitar kita juga memiliki partner  yang terapis  profesional yaitu kang hanafi yang beralamat di jln raya  griya alam  sentosa  kp bakom rt 03  rw 04 ds limusnunggal  cileungsi bogor

terapi lintah

terapi lintah

Menggunakan lintah sebagai terapi telah cukup lama dikenal dan dipraktikkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Terapi lintah merupakan salah satu metode pengobatan unik yang juga dikenal dengan nama hirudotherapy. Lintah adalah hewan hematofagus yang diketahui memiliki banyak senyawa aktif biologis dalam air liur dan sekresi lainnya.

Banyak dokter merekomendasikannya karena sejumlah studi dan laporan ilmiah telah mengkonfirmasi manfaat metode perawatan ini.

Berikut beberapa manfaat terapi lintah bagi kesehatan yang didukung bukti, sebagaimana dilansir Boldsky.

1. Mengobati penyakit jantung
Terapi lintah digunakan dalam pengobatan penyakit kardiovaskular. Air liur yang dihasilkan lintah mengandung pengencer darah alami yang dapat mencegah dan menyembuhkan penggumpalan darah.

Terapi ini sementara dapat meningkatkan aliran darah dan hiperalgesia atau meningkatkan kepekaan terhadap rasa sakit di jaringan ikat.

2. Mengurangi peradangan vena
Menurut sebuah penelitian, terapi lintah mengurangi pembengkakan dan nyeri di kaki, memperbaiki perubahan warna pada kulit, dan meningkatkan kemampuan berjalan pasien yang menderita flebitis, suatu kondisi yang ditandai dengan pembekuan darah di pembuluh darah dalam di kaki.

Untuk pengobatan ini membutuhkan empat hingga enam lintah yang langsung digunakan ke area yang terinfeksi.

3. Dapat membantu luka yang diamputasi
Cedera amputasi (kehilangan bagian tubuh akibat kecelakaan) dapat menyebabkan sirkulasi darah yang tidak tepat ke area tersebut.

Sebuah penelitian mengungkap tentang kasus cedera kulit kepala yang robek yang diobati dengan terapi lintah. Setelah beberapa hari, perbaikan warna dan kulit bengkak diamati.

Studi ini juga menyoroti kasus pasien yang telah melalui operasi replantasi dan revaskularisasi jaringan wajah dan telinga, kemudian dirawat dengan aplikasi lintah untuk meningkatkan aliran darah dan sensitivitas area tersebut.

4. Memiliki agen sitotoksik (membunuh sel kanker)
Penelitian menyebutkan bahwa air liur lintah mengandung senyawa bernama ghilanten yang dapat menekan pertumbuhan beberapa jenis tumor seperti melanoma, kanker paru-paru, kanker payudara dan kanker prostat.

Ini juga mengandung peptida yang disebut hirudin, yang bertindak sebagai antikoagulan hebat dan memiliki karakteristik anti kanker.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kombinasi komponen yang ada dalam air liur lintah, protease inhibitor, dan antikoagulan dapat berguna seperti obat kanker.

5. Mencegah diabetes
Peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes melitus dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah.

Tidak banyak laporan yang terdokumentasi tentang sifat anti-diabetes dari terapi lintah, namun, terapi ini banyak digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai komplikasi diabetes seperti gangren dan penyakit jantung.

Hirudin, peptida dalam air liur lintah meningkatkan aliran darah di pembuluh darah tepi dan meredakan gangguan koagulasi.

6. Dapat mengobati masalah pendengaran
Terapi lintah juga digunakan untuk mengobati gangguan pendengaran mendadak, peradangan akut dan kronis pada telinga dan tinitus.

Sebuah penelitian berbicara tentang terapi lintah di mana dua lintah digunakan; satu di belakang telinga dan satu lagi di depan telinga (dekat rahang). Terapi ini dilakukan 2-3 kali dengan interval 3-4 hari.

7. Meredakan nyeri
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terapi lintah lebih efektif dalam mengobati gejala osteoartritis seperti nyeri dibandingkan diklofenak topikal tanpa efek samping.

Hirudin peptida dalam air liur lintah dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada pasien artritis.

8. Dapat mengobati masalah gigi
Protein bernama destabilase yang ditemukan pada lintah memiliki aktivitas antibakteri terhadap infeksi penyebab gigi seperti periodontitis dan abses alveolar.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa peptida antimikroba dari lintah dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri dan mengaktifkan respon sistem kekebalan untuk menyerang infeksi.

Efek Samping Terapi Lintah
Terapi lintah dapat memiliki beberapa efek samping karena terapi lintah adalah tentang hubungan langsung antara tubuh dan lintah pengisap darah. Sebuah penelitian berbicara tentang beberapa kemungkinan efek samping dari terapi seperti berikut:

– Masalah kulit yang umum seperti bekas luka, lecet, gatal dan kerusakan jaringan
– Infeksi terkait lintah
– Alergi diikuti dengan pembengkakan, edema dan eritema
– Perdarahan berkepanjangan diikuti oleh anemia atau syok hemoragik
– Perpindahan lintah yang tidak diinginkan ke tempat lain
– Meningitis (sangat jarang)

Terapi lintah diakui dalam pengobatan kontemporer karena studi ilmiahnya yang terbukti dan didukung. Ini banyak digunakan sebagai metode pelengkap terapeutik yang harus dilakukan secara strategis dan hati-hati di bawah ahli medis karena memiliki efek samping tertentu.

terapi telur

terapi telur

Telur tak hanya menjadi menu lauk-pauk yang bisa diolah dengan cara praktis oleh banyak orang.

Di tangan Mas Cahyo, telur rupanya bisa digunakan sebagai alat terapi untuk mengobati segala penyakit.

Pengobatan yang telah ia dalami sejak 2002 lalu ini hanya menggunakan telur ayam kampung tanpa alat lainnya sebagai perantara terapi.

“Proses terapinya sendiri yaitu dengan cara menempelkan ujung telur ke titik-titik syaraf refleksi yang ada di kaki dan bagian titik syaraf pada tubuh serta kepala,”

terkait terapi yang ia lakukan dimana pasien harus terlebih dulu merendam kaki di air hangat yang dicampur garam selama kurang lebih lima menit.

“Fungsi perendaman sebelum terapi ini membuat kaki menjadi lebih rileks dan membantu mengusir rasa nyeri yang muncul,”

Setelah itu, pasien disarankan untuk berbaring dan terapi pun dimulai dari menempelkan telur dari bagian kaki.

Jika pasien memang memiliki sejumlah penyakit, maka di titik-titik tertentu langsung akan terasa sangat sakit.

jika anda berminat silahkan klik dan hubungi kontak kami

 

terapi sebat rotan

terapi sebat rotan

Terapi Sehat Rotan merupakan alat terapi yang memiliki manfaat untuk kesehatan . Khasiat Terapi sebat Rotan = Melancarkan peredaran darah merefleksikan otot – otot anggota tubuh . peremajaan tulang 1 . membuang toxin 2 . meningkatkan sistem imunitas 3 . meningkatkan tubuh / Relaksasi kemasan Terapi sebat Rotan = di kemas lebih rapi dan Lurus .

 

terapi sentil kertas

terapi sentil kertas

Terapi Sentil Kertas

Praktisi terapi sentil kertas yang cukup di kenal masyarakat Indonesia adalah Mas Cahyo. Beliau memulai terapi sentil kertas sejak lama .  Cara terapinya yaitu sebuah kertas putih di lipat sedemikian rupa kemudian diselipkan diantara jempol dan telunjuk kaki. Saat kertas tersebut disentil, pasien akan mengalami sakit yang luar biasa. Sentilan tersebut akan mengaktifkan syaraf-syarat yang tidur dan melancarkan peredaran darah. Penyakit yang pernah di tangani adalah kanker, stroke, bahkan HIV.

terapi api

terapi api

Terapi api by Mas Cahyo

selamat siang . mas chayo di kenal dengan terapi api nya, dan sudah malang melintang di acara acara tv indonesia..

mari kita simak asal muasal terapi ini,China dikenal dengan beragam pengobatan alternatif. Kini yang sedang marak adalah terapi api . Terapi ini dipercaya dapat menyembuhkan stres, gangguan pencernaan bahkan kanker. Namun hal ini masih diperdebatkan kebenarannya.

“Terapi api adalah revolusi pengobatan dalam sejarah manusia, melampaui obat-obatan dari China sendiri maupun Barat,”ungkap Zhang Fenghao, salah seorang terapis seperti dikutip Daily News, Selasa (8/7/2014).

Terapi api adalah salah satu pengobatan alternatif yang telah digunakan ratusan tahun lalu di China. Caranya dengan membakar handuk yang telah diberi alkohol.

 

Jika anda berminat untuk terapi api ini, anda bisa menghubungi kontak kami

IMG-20220724-WA0026
IMG-20220724-WA0071
IMG-20220724-WA0069
IMG-20220724-WA0070
IMG-20220724-WA0027
×