Brain fog adalah suatu sindrom di mana seseorang kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Adapun beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya brain fog adalah kurang tidur, stres, hingga masalah kesehatan tertentu.
Meski tidak berbahaya, brain fog perlu segera diatasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Mari kenali penyebab hingga cara mengatasi brain fog selengkapnya melalui ulasan berikut ini.
Apa itu Brain Fog?
Brain fog adalah suatu sindrom yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir. Brain fog bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah gejala dari kondisi medis tertentu yang turut memengaruhi fungsi kognitif.
Adapun sejumlah gejala yang termasuk dalam sindrom brain fog adalah sebagai berikut:
Mudah lupa saat membicarakan suatu hal.
Tidak dapat berpikir jernih.
Konsentrasi buruk.
Sulit untuk memusatkan fokus pada suatu hal.
Penyebab Brain Fog
Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya brain fog yaitu, efek samping obat-obatan, kekurangan nutrisi, stres, kurang tidur, perubahan hormon, hingga kondisi medis tertentu. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan, seperti antidepresan, obat antikolinergik, serta obat penenang, diketahui memiliki efek samping dalam memengaruhi kinerja saraf dan zat kimia di otak yang menyebabkan mudah mengantuk, mood swing, hingga brain fog.
Perawatan kemoterapi yang dilakukan oleh pengidap kanker juga memiliki efek samping berupa brain fog. Kondisi ini dikenal dengan istilah chemo brain yang biasanya akan membaik pada 9–12 bulan setelah menyelesaikan rangkaian perawatan kemoterapi.
2. Kekurangan Nutrisi
Orang yang kekurangan asupan nutrisi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, dan asam lemak omega-3, lebih berisiko mengalami brain fog dan gangguan fungsi kognitif.
Bila Anda memiliki alergi makanan tertentu, brain fog juga dapat terjadi setelah Anda mengonsumsi sejumlah makanan penyebab alergi tersebut, seperti kacang dan produk olahan susu.
3. Stres
Stres yang berlangsung dalam jangka panjang dapat memicu kelelahan mental sehingga turut mengganggu fungsi kognitif. Akibatnya, seseorang yang mengalami stres kronis ini cenderung kesulitan untuk memusatkan fokus dan berkonsentrasi.
4. Kurang tidur
Salah satu penyebab umum dari brain fog adalah kurang tidur karena dapat mengganggu kinerja sel-sel otak dalam mengoptimalkan ingatan jangka pendek. Selain itu, kurang tidur juga turut memicu terjadinya stres yang menyebabkan tubuh merasa lelah dan hilang fokus.
5. Perubahan Hormon
Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh merupakan salah satu penyebab brain fog yang umum terjadi pada wanita, terutama ketika dalam masa kehamilan atau menopause.
6. Kondisi Medis Tertentu
Kondisi medis yang sering kali menyebabkan brain fog adalah COVID-19. Belum diketahui secara pasti apa penyebab brain fog pasca COVID-19. Namun, terdapat dugaan bahwa kondisi tersebut terjadi karena penyintas COVID-19 cenderung merasa lesu, kurang tidur, dan stres selama mengidap penyakit tersebut.
Selain COVID-19, kondisi medis yang dapat memicu terjadinya brain fog adalah penyakit autoimun, anemia, dan demensia.
Cara Mengatasi Brain Fog
Pada dasarnya, brain fog dapat diatasi dengan membuat tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur. Di samping itu, sejumlah cara yang dapat Anda lakukan untuk menangani brain fog adalah sebagai berikut:
1. Rutin Berolahraga
Rutin berolahraga dapat mengatasi brain fog karena mampu melancarkan sirkulasi darah serta mengoptimalkan proses regenerasi sel saraf di dalam otak. Karena itu, Anda dianjurkan untuk berolahraga selama 30 menit setiap harinya.
2. Kelola Stres
Penting pula untuk mengelola stres sebaik mungkin guna mencegah terjadinya brain fog yang mengganggu fungsi kognitif. Anda dapat mengelola stres dengan melakukan hal-hal positif dan menyenangkan, seperti berpartisipasi dalam kegiatan sosial, bermeditasi, atau berbagi cerita dengan kerabat dekat.
3. Konsumsi Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
Cara mengatasi brain fog berikutnya adalah dengan memperhatikan asupan nutrisi tubuh. Otak yang berperan penting dalam fungsi kognitif memerlukan asupan makanan sehat dengan gizi seimbang agar dapat bekerja dengan optimal, seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, dan daging ikan.
Dalam mengatasi brain fog, Anda juga disarankan untuk membatasi konsumsi minuman beralkohol. Pasalnya, mengonsumsi alkohol secara berlebihan berisiko membahayakan sel saraf hingga menghancurkan sel-sel di dalam otak.
4. Tidur yang Cukup
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salah satu penyebab terjadinya brain fog adalah kurang tidur. Maka dari itu, penting bagi setiap individu untuk mencukupi waktu tidurnya, yaitu 7–9 jam setiap malam, agar terhindar dari sindrom brain fog. Bila perlu, Anda juga dapat mengoptimalkan daya ingat dengan tidur siang selama 30 menit.
Apabila gejala brain fog yang Anda alami tidak kunjung mereda, jangan ragu untuk menghubungi kontak Mas cahyo Terapi